About

me

me

Selasa, 26 Juni 2012

soal osn matematika tk provinsi 2012


Minggu, 24 Juni 2012

soal dan kunci jawaban osn matematika 2012 tk kab\kota


SOAL OSN MATEMATIKA SMP
TINGKAT KAB/KOTA TAHUN 2012
soal OSN ini saya peroleh pada saat saya ikut OSN tk kota
kutipan ini saya tulis  menurut pendapat saya, semoga dapat dijadikan sebagai pembanding untuk peserta OSN yang telah mengikuti beberapa hari yang lalu.
Bagian A : Pilihan Ganda
  1.  
  2. B   5/18
  3. A   p < 0
  4. B   -4
  5. C   56
  6. E    di bawah huruf U
  7. E   3
  8. B   80/13
  9. B   30
  10. B  17
  11. D  3/32
  12. C   503
  13. A   25
  14. E   128/625
  15. A   2013
  16. A   1/59
  17. A   1/8
  18. D    250
  19. B    60
  20. C    1200
Bagian B : Isian Singkat
  1. Jumlah sisa-sisa pembagian 2012 bilangan bulat positif berurutan oleh 5 adalah 4023.
  2. Nilai  c = 1  .
  3. Panjang  AD = 3 √5
  4. Semua nilai x yang memenuhi persamaan  adalah  x = 1 atau  x = 3
  5. Bilangan ganjil positif terkecil adalah 1013
  6. Panjang kereta api barang = 250 m
  7. Banyaknya himpunan bagian yang memuat sedikitnya satu huruf vokal adalah 48.
  8. Luas maksimum yang mungkin untuk persegipanjang adalah  1/2 satuan luas.
  9. Jarak dari titik  T dengan bidang PQHE  adalah  3/5 x  √5 .
  10. Bilangan  ab adalah  27 .
Dari mana  perolehan jawaban tersebut, sambil menunggu pembahasan lengkap versi penulis silahkan coba kerjakan dulu, sekaligus sebagai latihan jika masuk tingkat provinsi. Mohon koreksi jika ada kekeliruan atau salah ketik!!

kesebgunan dan kongrureran



Kamu telah mempelajari perbandingan di Kelas VII.
Pe r b a n d i n g a n  me r  u p a k a n   s i f a t   d a s a r   d a l am  k o n s e p
kesebangunan dan kekongruenan.
Kesebangunan sangat penting peranannya dalam
kehidupan sehari-hari seperti uraian berikut.
Lima orang anak ingin mengukur lebar sungai. Oleh
karena secara langsung tidak memungkinkan, kegiatan
pengukuran dilakukan secara tidak langsung. Mereka berhasil
menandai tempat-tempat A, B, C, D, dan E seperti tampak
pada gambar berikut.
Setelah dilakukan peng ukuran,
diperoleh AB = 4 m, BC = 3 m, dan
DE = BF = 12 m. Berapa meter lebar
sungai itu? Untuk menjawabnya,
pelajarilah bab ini dengan baik.
A. Bangun-Bangun
yang Sebangun
dan Kongruen
B. Segitiga-Segitiga
yang Sebangun
C. Dua Segitiga yang
Kongruen
Pada bab ini, kamu akan diajak untuk memahami kesebangunan
bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
dengan cara mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun
dan kongruen, mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun
dan kongruen, serta menggunakan konsep kesebangunan segitiga
dalam pemecahan masalah.
D A
E F
B
C2 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX
Diagram Alur
Sebelum mempelajari materi bab ini, kerjakanlah soal-soal berikut di buku
latihanmu.
Tes Apersepsi Awal
1. Suatu peta digambar dengan skala
 1 : 500.000. Berapakah jarak pada
peta jika jarak sesungguh nya 25 km?
2. Jika harga 6 buah penggaris adalah
Rp2.700,00, berapakah harga 9 buah
penggaris ter sebut?
3. Sebutkan dan gambarkan jenis-jenis
segi tiga ditinjau dari:
  a. panjang sisinya;
  b. besar sudutnya.
4. Perhatikan gambar segitiga berikut ini.
 Tentukan nilai  .
5. Perhatikan gambar berikut ini.
  a. Tentukan besar  DEC
  b. Tentukan besar  BEC.
  c. Tentukan sudut yang
  saling bertolak belakang.
Kesebangunan dan Kekongruenan
Sebangun
Segitiga yang
Sebangun
Kongruen
Panjang sisi yang
bersesuaian memiliki
perbandingan
senilai.
Sisi-sisi yang
bersesuaian
sama panjang
(s.s.s)
Menentukan garis dan besar
sudut dari bangun geometri.
Menentukan
perbandingan
ruas garis
pada segitiga.
Dua sudut yang
bersesuaian
sama besar
dan sisi yang
berada di
antaranya
sama panjang
(sd.s.sd).
Dua sudut yang
bersesuaian
sama besar
dan sisi yang
berada di
hadapannya
sama panjang
(sd.sd.s).
Sudut yang
bersesuaian
sama besar.
Bentuk dan ukurannya
sama besar.
perbedaan
syarat syarat
aplikasi
aplikasi
aplikasi
sifat
Dua sisi yang
bersesuaian
sama panjang
dan sudut yang
diapitnya sama
besar (s.sd.s).
38° 75°
A
110°
C
B
D
EKesebangunan dan Kekongruenan 3
A. Bangun-Bangun yang Sebangun
dan Kongruen
1. Foto Berskala
Contoh kesebangunan yang sering kamu jumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah foto berskala, seperti terlihat
pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1(a) memperlihatkan sebuah film negatif
ABCD berukuran panjang 36 mm dan lebar 24 mm. Setelah
dicetak, film negatif tersebut menjadi foto  A' B' C' D'
berukuran panjang 180 mm dan lebar 120 mm.
Pada dasarnya, pengertian skala pada foto sama dengan
skala pada peta. Hanya saja, perbandingan antara ukuran
pada foto dan ukuran sebenarnya tidak sebesar perbandingan
antara ukuran pada peta dan ukuran sebenarnya. Satu
sentimeter pada peta mewakili beberapa kilometer pada
ukuran sebenarnya, sedangkan satu sentimeter pada foto
biasanya mewakili beberapa sentimeter atau beberapa meter
saja dari ukuran sebenarnya.
Skala pada peta ialah perbandingan antara ukuran pada
peta dan ukuran sebenarnya.
Contoh 1.1
Amati gambar dari foto sebuah mobil seperti dalam Gambar
1.2. Jika panjang mobil sebenarnya 3,5 m, berapa tinggi mobil
sebenarnya?
Penyelesaian:
Untuk menentukan tinggi mobil sebenarnya, langkah pertama
yang harus kamu lakukan adalah menentukan skala foto
tersebut.
Perbandingan antara panjang dalam foto dan panjang sebenarnya adalah 7 cm : 3,5 m
 7 cm : 350 cm
 1 cm : 50 cm.
Jadi, skala dari foto tersebut adalah 1 : 50. Oleh karena tinggi
mobil dalam foto 2,5 cm maka tinggi mobil sebenarnya adalah
2,5 cm  50 = 125 cm.
Jadi, tinggi mobil sebenarnya adalah 1,25 m.
D' C'
A' 180 mm
120 mm
B'
D C
36 mm
24 mm
A B
2,5 cm
7 cm
a
b
 Gambar 1.1
 Gambar 1.2
Siapa
Berani?
1. Seorang anak yang
tingginya 1,5 m difoto.
Jika skala foto tersebut
adalah 1 : 20, berapa
sentimeter tinggi anak
dalam foto?
2. Lebar sebuah rumah
dalam foto adalah
 5 cm. Jika skala foto
tersebut 1 : 160,
berapa meter lebar
rumah sebenarnya?
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Sumber: i160.photobucket.com
Sumber: www.tuningnews.net4 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX
2. Pengertian Kesebangunan
Pada Gambar 1.3 diperlihatkan tiga bangun persegi panjang
yang masing-masing berukuran 36 mm  24 mm, 180 mm
 120 mm, dan 58 mm  38 mm.
D
A
C
B
24 mm
36 mm
C‘
B‘
D‘
A‘
180 mm
120 mm
S
P
R
Q
38 mm
58 mm
Perbandingan antara panjang persegipanjang ABCD dan
panjang persegipanjang A'B'C'D' adalah 36 : 180 atau 1 : 5.
Demikian pula dengan lebarnya, perbandingannya  24 : 120
atau 1 : 5. Dengan demikian, sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua
persegipanjang itu memiliki perbandingan senilai (sebanding).
Perbandingan sisi yang bersesuaian dari kedua persegipanjang tersebut, yaitu sebagai berikut.
AB
A B
BC
B C
DC
D C
AD
' 'B ' ' C ' ' C A D' 'D

1
5
Oleh karena semua sudut persegipanjang besarnya
90° (siku-siku) maka sudut-sudut yang bersesuaian dari
kedua persegipanjang itu besarnya sama. Dalam hal ini,
persegipanjang ABCD dan persegipanjang  A'B'C'D'  memiliki
sisi-sisi bersesuaian yang sebanding dan sudut-sudut bersesuaian
yang sama besar. Selanjutnya, kedua persegipanjang tersebut
dikatakan sebangun. Jadi, persegipanjang ABCD sebangun
dengan persegipanjang A'B'C'D'.
Selanjutnya lakukan Tugas untukmu di samping.
Sekarang amati Gambar 1.4.
E
G
F
X
Z
Y
M
L
K
a b c
Ukurlah panjang sisi dan besar sudut-sudut  EFG dan
XYZ. Jika kamu melakukan pengukuran dengan benar,
akan diperoleh hubungan berikut.
(i)
EF
XY
FG
YZ
EG
XZ
;
(ii)  E =  X,  F =  Y, dan  G =  Z.
Tugas
untukmu
Amatilah persegipanjang
ABCD dan persegipanjang
PQRS pada Gambar 1.3.
Coba kamu selidiki
bersama kelompok
belajarmu, apakah
persegipanjang ABCD
sebangun dengan
persegipanjang PQRS?
Presentasikan hasil
penyelidikanmu di depan
kelas bergantian dengan
kelompok lain.
Gambar 1.4
Gambar 1.3 Kesebangunan dan Kekongruenan 5
D C
A 4 cm B
S
P R
Q
4 cm
Tugas
untukmu
Amatilah ∆EFG dan
∆KLM pada Gambar
1.4. Coba kamu selidiki
bersama kelompok
belajarmu, apakah ∆EFG
sebangun dengan ∆KLM?
Presentasikan hasil
penyelidikanmu di depan
kelas bergantian dengan
kelompok lain.
Oleh karena sisi-sisi yang bersesuaian sebanding dan
sudut-sudut yang bersesuaian sama besar maka  EFG
sebangun dengan  XYZ.
Pengertian kesebangunan seperti ini berlaku umum
untuk setiap bangun datar.
Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi
dua syarat berikut.
1) Panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun
itu memiliki perbandingan senilai.
2) Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun itu
sama besar.
Contoh 1.2
Amati Gambar 1.5.
a. Selidikilah apakah persegi ABCD sebangun dengan persegi
EFGH?
b. Selidikilah apakah persegi ABCD dan belahketupat  PQRS
sebangun?
c. Selidikilah apakah persegi  EFGH sebangun dengan
belahketupat PQRS?
 Jelaskan hasil penyelidikanmu.
Penyelesaian:
a. Amati persegi ABCD dan persegi EFGH.
(i) Perbandingan panjang sisi-sisinya adalah
AB
EF
BC
FG
DC
HG
AD
EH

4
5
 Jadi, sisi-sisi yang bersesuaian dari persegi ABCD dan
persegi EFGH sebanding.
(ii) Bangun ABCD dan EFGH keduanya persegi sehingga
besar setiap sudutnya 90°. Dengan demikian, sudutsudut yang bersesuaian sama besar.
 Berdasarkan (i) dan (ii), persegi  ABCD dan persegi  EFGH
sebangun.
b. Amati persegi ABCD dan belahketupat PQRS.
(i) Perbandingan panjang sisi-sisinya adalah
AB
PQ
BC
QR
DC
SR
AD
PS

4
4
 Jadi, panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari persegi
ABCD dan belahketupat PQRS sebanding.
(ii) Besar sudut-sudut yang bersesuaian adalah sebagai
berikut.
A ≠  P,  B ≠  Q,  C ≠  R, dan  D ≠  S.
H G
E F
5 cm
 Gambar 1.5
Catatan
Salah satu syarat
kesebangunan adalah
sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar.
Maksud dari kata sama
besar adalah ukuran
sudutnya sebanding,
sehingga pada Gambar
1.5 dapat dituliskan:
A =  E,  B =  F,
C =  G =  D =  H.6 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX
P
R
S Q
L
K
N
M
80°
125°
 Jadi, sudut-sudut yang bersesuaian tidak sama besar.
 Berdasarkan (i) dan (ii), persegi  ABCD dan belahketupat
PQRS tidak sebangun.
c. Telah diketahui bahwa persegi  ABCD sebangun dengan
persegi EFGH, sedangkan persegi  ABCD tidak sebangun
dengan belahketupat  PQRS. Dengan demikian, persegi
EFGH tidak sebangun dengan belahketupat PQRS.
Contoh 1.3
1. Amati Gambar 1.6.
 Jika persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang
PQRS, hitung panjang QR.
Penyelesaian:
 Salah satu syarat dua bangun dikatakan sebangun adalah
sisi-sisi yang bersesuaian sebanding. Oleh karena itu,
AB
PQ
BC
QR QR

2
6
5
 2QR = 30  QR = 15
 Jadi, panjang QR adalah 15 cm.
2. Jika layang-layang KLMN dan layang-layang PQRS pada
 Gambar 1.7 sebangun, tentukan besar  R dan  S.
Penyelesaian:
 Salah satu syarat dua bangun dikatakan sebangun adalah
sudut-sudut  yang bersesuaian sama besar sehingga  P  =
125° dan  Q = 80°.
t "NBUJ MBZBOH MBZBOH PQRS.
 Menurut sifat layang-layang, sepasang sudut yang berhadapan sama besar sehingga  R =  P = 125°.
t 0MFI LBSFOB TVEVU TVEVU EBMBN MBZBOH MBZBOH CFSKVNMBI
360° maka
P +  Q +  R +  S = 360°
 125° + 80° + 125° +  S = 360°
S = 360° – 330° = 30°
3. Pengertian Kekongruenan
Pernahkah kamu melihat seorang tukang bangunan yang
sedang memasang ubin? Sebelum ubin-ubin itu dipasang,
biasanya tukang tersebut memasang benang-benang sebagai
tanda agar pemasangan ubin tersebut terlihat rapi, seperti
tampak pada Gambar 1.8(a).
Cara pemasangan ubin tersebut dapat diterangkan secara
geometri seperti berikut.
Gambar 1.7
Gambar 1.6
Gambar 1.8
A
D
B
C
E
F
a
b
A
2 cm
5 cm
B
D C
S
6 cm
P
R QKesebangunan dan Kekongruenan 7
Gambar 1.8(b) adalah gambar permukaan lantai yang
akan dipasang ubin persegipanjang. Pada permukaannya diberi
garis-garis sejajar. Jika ubin ABCD digeser searah AB (tanpa
dibalik), diperoleh A ¾B, B  E, D  C, dan  C ¾F sehingga
ubin ABCD akan menempati ubin BEFC. Akibatnya,
AB  BE sehingga AB = BE
BC  EF sehingga BC = EF
DC  CF sehingga DC = CF
AD  BC sehingga AD = BC
DAB  CBE sehingga  DAB =  CBE
ABC  BEF sehingga  ABC =  BEF
BCD  EFC sehingga  BCD =  EFC
ADC  BCF sehingga  ADC =  BCF
Berdasarkan uraian tersebut, diperoleh
a. sisi-sisi yang bersesuaian dari persegipanjang  ABCD
dan persegipanjang BEFC sama panjang, dan
b. sudut-sudut yang bersesuaian dari persegipanjang
ABCD dan persegipanjang BEFC sama besar.
Hal tersebut menunjukkan bahwa persegipanjang ABCD
dan persegipanjang  BEFC memiliki  bentuk dan ukuran
yang sama. Dua persegipanjang yang demikian dikatakan
kongruen.
Sekarang amati Gambar 1.9. Ukurlah panjang sisi
dan besar sudut-sudut segienam  ABCDEF dan segienam
PQRSTU. Jika kamu melakukan pengukuran dengan benar,
diperoleh hubungan
(i)  AB = BC = CD = DE = EF = FA = PQ = QR = RS = ST
= TU = UP
(ii)  A =  B =  C =  D =  E =  F =  P =  Q =  R
=  S =  T =  U.
Oleh karena itu, segienam ABCDEF kongruen dengan
segienam PQRSTU.
Sekarang, ukurlah panjang sisi dan besar sudut-sudut
segienam GHIJKL. Kemudian, bandingkan dengan unsurunsur segienam ABCDEF. Dari hasil pengukuran tersebut,
diperoleh hubungan
(i)  A =  B =  C =  D =  E =  F =  G =  H =  I =
J =  K =  L
(ii)  AB ≠ GH, BC ≠ HI, CD ≠ IJ, DE ≠ JK, EF ≠ KL, FA ≠
LG.
A B
C
E D
F
P Q
T S
U R
G H
I
K J
L
 Gambar 1.9
Siapa
Berani?
Berikut ini adalah sketsa
tambak udang milik Pak
Budi
100 m
200 m
100 m
45°
Pak Budi akan membagi
tambaknya menjadi 4
bagian yang sama dan
berbentuk trapesium
juga, seperti bentuk
asalnya. Gambarlah
olehmu tambak udang
yang telah dibagi empat
tersebut.

Minggu, 10 Juni 2012

not lagu buka hatimu

Selasa, 05 Juni 2012

14 peserta osn asal lhokseumawe ikut osn tingkat provinsi

hari jum'at peserta asal lhokseumawe berangkat ke hotel lading banda aceh untuk mengikuti olimpiade sains nasional tingkat provinsi olimpiade yg dilom bakan ada 4 yaitu:
matematika,fisika,biologi&ips

salah satu peserta osn yaitu m alfa ridzi yg ikut olimpiade matematika sangat senang dan ia mengatakan bahwa ikut osn matematika tingkat provinsi takkan terlupakan dan akan kukenang kenagan-kenangan bersama teman teman disana {@rUf24}