About

me

me

Selasa, 22 Mei 2012

persamaan garis lurus


1. Definisi Gradien
Gradien suatu garis lurus adalah : Perbandingan antara komponen y (ordinat) dan komponen x(absis) antara dua titik pada garis itu. Gradien suatu garis biasanya dinotasikan dengan huruf kecilmPerhatikan gambar di bawah ini !



komponen y dari garis AB = y2 - y1 ; komponen x dari garis AB = x2 - x1, maka :
Catatan : gradien sebuah garis sering disebut kecondongan sebuah garis atau koefisien arahsebuah garis.

1.1. Macam-macam gradien
a. Gradien bernilai positif

Garis l condong ke kanan , maka ml bernilai positif
b. Gradien bernilai negatif
Garis k condong ke kiri , maka mk bernilai negatif
Gradien dari sebuah persamaan garis
Jika sebuah garis mempunyai persamaan ax + by = c, maka gradien persamaan garis itu ialah : 

c. Gradien garis melalui pangkal koordinat

Garis l melalui pangkal koordinat (0,0) maka 

d. Gradien dua garis yang sejajar
Dua garis yang sejajar mempunyai gradien yang sama, garis l dan garis k sejajar, maka ml = mk

e. Gradien dua garis yang saling tegak lurus
Dua garis yang saling tegak lurus perkalian gradiennya adalah -1.Garis l dan garis k saling tegak lurus, maka ml x mk = -1.

1.2. Contoh-Contoh Soal
Contoh 1 :
Tentukanlah gradien garis :
  1. melalui titik P(2,-5) dan titik Q(-9,3)
  2. melalui pangkal koordinat dan titik A(-2,-8)

Penyelesaian :
a. Melalui titik P(2,-5) dan titik Q(-9,3)
P(2,-5) berarti x1 = 2 , y1 = -5
Q(-9,3) berarti x2 = -9 , y2 = 3
Jadi gradient melalui titik P(2,-5) dan titik Q(-9,3) adalah 

b. Melalui pangkal koordinat dan titik A(-2,-8)
A(-2,-8) berarti x = -2 , y= -8
Jadi gradient melalui pangkal koordinat dan titik A(-2,-8) adalah 4


Contoh 2 :
Tentukanlah gradient sebuah garis :
  1. yang sejajar dengan garis 4x + 2y = 6
  2. yang tegak lurus dengan garis x - 4y = 10

Penyelesaian :
  1. Persamaan garis 4x + 2y = 6, maka a = 4, b = 2
Dua garis yang sejajar : m1 = m2 , maka m2 = - 2

  1. Persamaan garis x - 4y = 10, maka a = 1, b = -4
Dua garis yang tegak lurus : m1 x m2 = -1 , maka 

Sabtu, 19 Mei 2012

bangun datar


Macam bangun datar

Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.
Nama-nama Bangun Datar
  • Persegi Panjang, yaitu bangun datar yang mempunyai sisi berhadapan yang sama panjang, dan memiliki empat buah titik sudut siku-siku.
  • Persegi, yaitu persegi panjang yang semua sisinya sama panjang dan memiliki empat buah sudut titik sudut siku-siku.
  • Segitiga, yaitu bangun datar yang terbentuk oleh tiga buah titik yang tidak segaris
  • Jajar Genjang, yaitu segi empat yang sisinya sepasang-sepasang sama panjang dan sejajar.
  • Trapesium, yaitu segi empat yang memiliki tepat sepasang sisi yang sejajar.
  • Layang-layang, yaitu segi empat yang salah satu diagonalnya memotong tegak lurus sumbu diagonal lainnya.
  • Belah Ketupat, yaitu segi empat yang semua sisinya sama panjang dan kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus.
  • Lingkaran, yaitu bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama. jarak tersebut biasanya dinamakan r, atau radius, atau jari-jari.

[sunting]Rumus bangun datar

* Rumus Persegi--182.4.246.149 4 Mei 2012 14.30 (UTC)
Luas = s x s = s2
Keliling = 4 x s
dengan s = panjang sisi persegi
* Rumus Persegi Panjang
Luas = p x l
Keliling = 2p + 2l = 2 x (p + l)
dengan p = panjang persegi panjang, dan l = lebar persegi panjang

* Rumus Segitiga
Luas = ½ x a x t
dengan a = panjang alas segitiga, dan t = tinggi segitiga
Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)
* Rumus Jajar Genjang
Luas = a x t
dengan a = panjang alas jajargenjang, dan t = tinggi jajargenjang
* Rumus Trapesium
Luas = ½ x (s1 + s2) x t
dengan s1 dan s2 = sisi-sisi sejajar pada trapesium, dan t = tinggi trapesium
* Rumus Layang-layang
Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
* Rumus Belah Ketupat
Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
* Rumus Lingkaran
Luas = π (pi) x jari-jari (r) x jari-jari (r)
Sifat-sifat bangun datar
  • Layang-layang= terbagi atas 2 digonal yang berbeda ukurannya
  • Persegi = semua sisi-sisinya sama besar

[sunting]Lain-lain

Satuan-satuan yang biasanya digunakan adalah :
Satuan Panjang: kilometer (km), hektometer (hm), Decameter (dam), meter (m), desimeter (dm), centimeter (cm), Milimeter (mm) dll } dan Satuan Luas :{ kilometer persegi (km2), hektometer persegi (hm2/ hektar), meter persegi (m2), dll }.
Satuan Panjang biasa digunakan untuk panjang sisi-sisi bangun datar dan keliling bangun datar. Sedangkan Satuan Luas digunakan untuk luas bangun datar. m < cm

Jumat, 18 Mei 2012

relasi fungsi


RELASI DAN FUNGSI

PENGERTIAN RELASI
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita temukan hubungan misalnya hubungan pertemanan, hubungan pekerjaan, dan hubungan keluarga.
Kata “hubungan” dapat digunakan untuk menghubungkan dua kelompok(himpunan) dan hubungan tersebut memiliki sebuah “nama”.misalkan ada dua kelompok, yaitu kelompok namaorang dan nama pekerjaan, lalu kedua kelompok tersebut kita hubungkan dengan nama hubungan “bekerja sebagai”,
Kelompok nama orang Kelompok pekerjaan
Yuni Guru
Nanda Dokter
Ita Perawat
Helen Pedagang
Berdasar gambar di atas, dapat menyatakan hubungan berikut ini.
Yuni bekerja sebagai dokter dan pedagang
Nanda bekerja sebagai perawat
Ita bekerja sebagai guru
Helen bekerja sebagai pedagang
Jadi, suatu relasi dari kelompok A ke kelompok B adalah memesangkan anggota-anggota kelompok A dengan anggota kelompok B. relasi dari A ke B ditulis dengan .
MENYATAKAN BENTUK FUNGSI
A. Definisi Fungsi
Unsur di himpunan A dapat dipasangkan dengan tepat satu unsure di himpunan B. pernyataan ini disebut sebuah fungsi. Jika pernyataan itu dinyatakan dengan f maka fungsi dan dibaca “f adalah fungsi dari A ke B”.
Suatu fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah hubungan dari A ke B dimana untuk setiap dipasangkan dengan tepat satu . Jika , serta dipasangkan dengan , maka dinamakan bayangan atau peta dari ,atau dapat juga dikatakan dipetakan ke dan dituliskan sebagai . Himpunan yang merupakan peta dari disebut range atau daerah hasil fungsi. Himpunan disebut domain dan semua anggota himpunan B disebut kodomain.
B. Notasi suatu Fungsi
o Misalkan fungsi A ke B kita sebut f maka notasi yang digunakan untuk menyatakan fungsi itu adalah:
o Jika , ,dan adalah peta (bayangan) dari maka notasi fungsi di atas ditulis sebagai berikut:
Penulisan di atas dibaca: “fungsi f memetakan ke “.
Bila notasi fungsi diatas kita tulis dalam bentuk rumus fungsi (formula fungsi) maka diperoleh:
C. Menyatakan suatu Fungsi
1. Diagram panah
Suatu fungsi dapat dinyatakan dengan diagaram panah, jika memenuhi persyaratan berikut.
a. Ada domain (daerah asal) dan kodomain (daerah kawan)
b. Ada anak panah dan nama fungsi
c. Semua anggota domain habis dipetakan ke kodomain
d. Peta dari setiap anggota domain tidak boleh bercabang.
2. Himpunan pasangan berurutan
Suatu fungsi dapat dinyatakan sebagai pasangan berurutan dengan dan asalkan memenuhi persyaratan berikut.
a. Setiap (domain) harus habis dipetakan
b. Setiap harus mempunyai satu peta (bayangan) (kodomain).
3. Koornidat cartecius
Koordinat Cartisius untuk fungsi dikenal sebagai grafik fungsi. Grafik fungsi yang dimaksud memenuhi syarat suatu fungsi.
Sebuah grafik disebut grafik fungsi, jika memenuhi persyaratan berikut ini.
a. Semua anggota A harus terpetakan.
b. Semua anggota A harus hanya memenuhi satu peta di B.
D. Produk Carticius dan Diagram Koordinat
Produk cartecius merupakan pokok bahasan lanjutan dari pasangan berurutan. Produk cartecius dari himpunan A dan himpunan B adalah himpunan yang anggotanya semua pasangan berurutan dengan dan . Produk cartecius dari himpunan A ke B dinotasikan dengan (dibaca: “A kali B”). jika pengertian di atas ditulis dalam notasi pembentuk himpunan maka diperoleh:
{ | dan }
Diagram cartecius yang menggambarkan produk cartecius disebut diagram koordinat.
E. Menentukan Banyaknya Pemetaan (Fungsi)
Semua pemetaan yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B lebih mudah ditunjukkan dengan diagram panah. Banyaknya anggota himpunan dan banyaknya anggota himpunan . dengan demikian, kita dapat membentuk pemetaan-pemetaan yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B ataupun sebaliknya.
Banyak pemetaan dari A ke B Banyak pemetaan dari B ke A
1 1 1=1 1=11
2 2 1=12 2=21
3 3 8=23 9=32
Dari table di atas dapat disimpulkan:
Jika banyaknya anggota dan banyaknya anggota maka banyaknya pemetaan yang mungkin:
a. Dari A ke B adalah atau
b. Dari B ke A adalah atau
F. Perkawanan (Korespondensi) Satu-satu
1. Pengertian Dasar
Setiap Negara di dunia ini hanya mempunyai satu ibu kota. Hal ini menunjukkan himpunan Negara dan himpunan ibu kota menerapkan perkawanan satu-satu. Dua himpunan A dan B dikatakan dalam keadaan (korespondensi) satu-satu apabila anggota-anggota himpunan A dan B dapat dipasangkan sedemikian sehingga setiap anggota A berpasangan dengan satu anggota B, dan setiap anggota B berpasangan dengan satu anggota A. dari ketentuan di atas, terlihat bahwa banyaknya anggota kedua himpunan itu sama dan berhingga.
Perkawanan (korespondensi) satu-satumemerlukan dua ketentuan berikut ini.
i. Himpunan A dan B mempunyai banyak anggota yang sama [n(A)=n(B)]
ii. Terdapat suatu pemetaan dimana setiap anggota A berpasangan dengan satu anggota B dan setiap anggota B berpasangan dengan satu anggota A.
2. Menentukan Banyaknya Korespondensi Satu-satu
Untuk menentukan banyaknya korespondensi satu-satu yang mungkin dari dua himpunan yang ekuivalen dengan banyak anggota tertentu.
Banyaknya
Anggota A (n(A)) Banyaknya
Anggota B (n(B)) Banyaknya korespondensi
Satu-satu dari A ke B
1 1 1 = 1
2 2 2 = 2 x 1
3 3 6 = 3 x 2 x 1
4 4 24 = 4 x 3 x 2 x 1
. . .
. . .
N N N! = N x (N-1) x…x 2 x 1
Lambing “!” dibaca “faktorial” dan notasi “N!” dibaca “N faktorial”. Dan dapat disimpulkan bahwa:
Jika n(A) = n(B) = N maka banyaknya korespondensi satu-satu dari A ke B ditentukan oleh:
n( ) = N! = N x (N-1) x…x 3 x 2 x 1
MENGHITUNG NILAI FUNGSI
A. Menghitung Nilai Suatu Fungsi
Menghitung nilai suatu fungsi berarti kita mensubstitusi nilai variable bebas ke dalam rumus fungsi sehingga diperoleh nilai variable bergantungnya.
B. Menyusun Tabel Fungsi
Pada bagian sebelumnya kita telah membahas cara mencari nilai fungsi, daerah hasil (range), dan melukis grafik fungsi. Sekarang kita akan membahas mengenai table fungsi, sebagai alat Bantu untuk memudahkan proses penggambaran grafik fungsi.
C. Grafik Fungsi
Grafik fungsi yang dimaksud disini adalah grafik dalam koordinat cartecius. Koordinat Cartecius terdiri dari unsur x (absis) dan y (ordinat). Keterhubungan yang teratur dari semua pasangan berurutan pada fungsi dikenal sebagai grafik fungsi.
a. Fungsi Linear
Fungsi linear mempunyai bentuk umum ax+by+c = 0. grafik fungsi linear berupa garis lurus. Untuk menggambar grafik fungsi linear berupa garis lurus, kita akan membuat table dengan mengambil beberapa unsure domain dan mencari rangenya berdasarkan rumus fungsi linear yang diketahui/diberikan.
b. Fungsi Konstan
Fungsi konstan mempunyai bentuk uumum f(x) = c, dengan c adalah suatu konstanata. Fungsi merupakan fungsi linear yang grafiknya sejajar dengan sumbu X
c. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat mempunyai bentuk umum y = ax2+bx+c. grafik fungsi kuadrat disebut parabola. Jika a > 0 maka kurva terbuka ke atas, dan jika a < 0 maka kurva terbuka ke bawah
D. Menentukan Bentuk Fungsi
Penentuan bentuk fungsidapat dilaksanakan, jika nilai dan data fungsi telah diketahui dengan jelas.
1. Funsi Linear(f(x) = ax+ b)
2. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat (persamaan parabola) dapat disusun apabila diketahui data-data yang cukup dari parabola tersebut.
Apabila tiga titik yang dilalui sebuah parabola diketahui, maka persamaan parabola dapat dimisalkan sebagai y = ax2+bx+c. kemudian ketiga titik yang diketshui disubtitusi ke dalam persamaan tersebut, sehingga diperoleh tiga tiga persamaan dengan tiga variable(yaitu a, b, dan c). Variabel a, b, dan c ditentukan dengan cara eliminasi dan substitusi.
E. Pemakaian Fungsi Kuadrat (Pengayaan)
Pemakaian fungsi kuadrat di dalam kehidupan sehari-hari meliputi: pengertian luas terbesar, luas terkecil, nilai terbesar, nilai terkecil, tinggi maksimum, tinggi minimum, dan sebagainya.

pecahan dan soal


Operasi hitung pada bilangan pecahan
Bentuk-Bentuk Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk dan kita dapat mengubahnya dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Berikut bentuk-bentuk bilangan pecahan dan cara mengubahnya ke bentuk yang lain.

1. Pecahan biasa
 Pecahan biasa adalah bentuk pecahan yang terdiri dari pembilang dan penyebut.


Bilangan-bilangan bulat dapat diubah menjadi bentuk pecahan biasa. Bagaimana kita dapat mengubahnya? Perhatikan pada animasi berikut.
Bentuk pecahan dari bilangan 1, 2 dan 3 adalah (Klik pada tanda panah di atas bilangan 1, 2, dan 3)



2. Pecahan campuran
 Pecahan campuran adalah bentuk pecahan yang terdiri dari gabungan bilangan bulat dan pecahan biasa.

Kalian dapat mengubah dari pecahan biasa ke pecahan campuran dan sebaliknya dari pecahan campuran menjadi pecahan biasa. Untuk mengetahuinya mari kalian lakukan animasi berikut.
Andi mempunyai 7 keping kue yang akan dimasukkan ke dalam 2 kotak. Setiap kotak harus diisi dengan  keping kue yang sama banyaknya, berapa sisa keping kue yang tidak masuk kotak?
Contoh:
1.    Ubah pecahan berikut ke pecahan campuran.
         (Klik pada tombol jawab)

2.    Ubah pecahan campuran berikut menjadi pecahan biasa
      (Klik pada tombol jawab)

3. Pecahan desimal
Pernahkah kalian melihat bilangan 43,257? Bilangan apakah itu? Untuk mengetahuinya lihat animasi berikut.
(Klik pada tombol play)
 
 
Pecahan desimal adalah bentuk pecahan  yang nilai penyebutnya adalah 10, 100, 1000, dan seterusnya dan dinyatakan dengan tanda koma.

Contoh :
1.    Ubah pecahan berikut ke bentuk desimal:
               (Klik pada tombol jawab)

2.    Ubah bilangan desimal berikut ke bentuk pecahan:
a. 0,45
b. 3,128       (Klik pada tombol jawab)
 
 
4. Bentuk persen dan permil
Persen adalah bentuk pecahan biasa yang nilai penyebutnya 100 dan dinyatakan dengan lambang %. Permil adalah bentuk pecahan yang nilai penyebutnya 1000 dan menggunakan lambang . Dalam kehidupan sehari-hari kalian sering menemukan perhitungan yang menggunakan persen dan permil, seperti diskon harga di suatu toko.
Contoh :
1.    Nyatakan bilangan pecahan berikut ke bentuk persen dan permil :
          (Klik pada tombol jawab)

2.   Nyatakan bentuk persen ke bentuk bilangan pecahan yang sederhana:
 (Klik pada tombol jawab)

statistika&peluang


I. Pengertian Statistika dan Data
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mengumpulkan, menyusun, mengolah, menganalisis, menyimpulkan, dan menyajikan data hasil penelitian. Sementara statistik adalah data hasil olahan dan analisis.
Data (bentuk jamak) adalah keterangan suatu obyek yang diteliti. Sementara datum (bentuk tunggal) adalah keterangan suatu obyek yang diteliti. Data terbagi menjadi dua, yaitu data Numerik (kuantitas) dan dataKategori (kualitas. Data numerik adalah data berupa hasil pengukuran atau penghitungan. Sementara data kategori adalah data yang bukan berupa angka. Pengumpulan data dilakukan dengan: 
  1. Mencacah/menghitung
  2. Mengukur
  3. Mengunakan tally atau turus



Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek yang memiliki karakteristik (sifat) sama yang akan diteliti.
Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat mewakili keadaan yang benar mengenai populasi yang diteliti.



TENDENSI SENTRAL (Ukuran Pemusatan)

  1. Rata-rata hitung (Mean)
  2. Modus
  3. Median


CONTOH:
Data: 162,160, 170, 165, 167, 170, 165
Mean => Rata-rata hitung
ex:n=162+160+170+165+167+170+165:7
=1159:7=165.57


Modus =>Nilai yang sering muncul
CONTOH:
Data: 160, 162, 165165, 167, 170170
Modusnya adalah 165 dan 170


Median => Nilai tengah setelah data diurutkan
CONTOH:
Data terurut: 160, 162, 165, 165, 167, 170, 170
Mediannya adalah 165


Mean dalam tabel frekuensi

CONTOH:

Nilai5678910
Frekuensi3651754


Mean
= e(f.x):e.f= 3(5) + 6(6) + 5(7) + 17(8) + 5(9) + 4(10):3 + 6 + 5 + 17 + 5 + 4
= 15 + 36 + 35 + 136 + 45 + 40:40 = 307:40
=7,675


Ukuran Pemancaran Data Tunggal

  1. Range (jangkauan data)
  2. Quartil
  3. Jangkauan Quartil
  4. Jangkauan Interquartil
  5. Simpangan Quartil


Range (jangkauan data)
Data tertinggi - Data terendah
Quartil = Q
Pembagi data menjadi 4 bagian sama banyak Q1, Q2, Q3 Q2= Median
Jangakuan Quartil = Jangkauan Interquartil
Q3 - Q1
Simpangan Quartil
Q3 - Q1:2



Penyajian Data

  1. Menyajikan data
  2. Membaca/menafsirkan data

Penyajian data divisualisasikan melalui: 

  1. Piktogram/lambang/gambar
  2. Diagram batang
  3. Diagram garis
  4. Diagram lingkaran

II. Peluang
Peluang disebut juga probabilitas yang berarti ilmu kemungkinan. Di dalam peluang dikenal ruang sampel dan titik sampel.
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil/kejadian yang mungkin terjadi dan dilambangkan dengan S


Peluang (P) =Banyak kejadian muncul/Banyak kejadian yang mungkin
Contoh: P=400/1200 = 1/3

Komplemen dari nilai di atas = 1200-400:1200
=800/1200 = 2/3

Frekuensi nisbi = Banyak Kejadian Muncul/Banyak percobaan

Frekuensi harapan = Banyak percobaan x Peluang

Ruang sampel dan Titik Sampel

Ruang sampel adalah himpunan semua hasil/kejadian yang mungkin terjadi dan dilambangkan dengan S.

Dalam beberapa peercobaan, ruang sampel dapat ditentukan dengan menggunakan diagram pohon maupun tabel, dan anggota-anggota ruang sampel dapat didaftar secara mudah dan teratur.


Pengetosan Dua Mata Uang


AG
A(A,A)(A,G)
G(G,A)(G,G)

Banyak titik sampel= 2x2 = 4

Pengetosan Dua Dadu


123456
1(1,1)(1,2)(1,3)(1,4)(1,5)(1,6)
2(2,1)(2,2)(2,3)(2,4)(2,5)(2,6)
3(3,1)(3,2)(3,3)(3,4)(3,5)(3,6)
4(4,1)(4,2)(4,3)(4,4)(4,5)(4,6)
5(5,1)(5,2)(5,3)(5,4)(5,5)(5,6)
6(6,1)(6,2)(6,3)(6,4)(6,5)(6,6)

Banyak titik sampel = 6x6 = 36

Pengetosan Mata Uang dan Dadu


123456
A(A,1)(A,2)(A,3)(A,4)(A,5)(A,6)
G(G,1)(G,2)(G,3)(G,4)(G,5)(G,6)

Banyak titik sampel = 2x6 = 12